Cara Jualan Kaos Online: Pria Ini Hasilkan Rp2,3 Miliar!

Cara Jualan Kaos Online: Pria Ini Hasilkan Rp2,3 Miliar!

Cara Jualan Kaos Online – Sejujurnya, sejak kecil saya selalu tertarik dengan kaos. Kaos keren yang saya lihat pertama kali adalah sebuah kaos yang dibeli oleh kakak saya, Fahriza Robert Edgar, yang merupakan juga founder dari Casofa Clothing ini, yaitu kaos bertuliskan Ugly Kid Joe dengan ilustrasi yang keren, yakni seorang anak memegang piloks dan kualitas sablon yang maksimal.

Dan kakak saya itu, akhirnya mewujudkan impiannya menjadi seorang pengusaha kaos dengan merek Casofa Clothing. Sudah berjalan sepuluh tahun lebih, dan pengalamannya dalam dunia kaos memang tak diragukan lagi.

Saya, bertanggung jawab dalam digital marketing, sebuah area yang memang saya kuasai. Dan senang rasanya menjadi bagian dari perjalanan bagaimana Casofa Clothing akhirnya mampu menjadi sebuah usaha yang terus berkembang ke arah yang positif.

Baiklah, kita lansung saja ya ke konten dari sebuah alasan mendasar mengapa kamu akhirnya mengklik judul artikel ini. Judul itu bukan judul jebakan, namun merupakan sebuah kisah nyata. Saya perlu menghadirkan artikel ini, karena saya melihat banyak anak muda yang ingin sukses dalam dunia usaha kaos, namun tidak tahu caranya. Terlebih lagi, usaha jualan kaos online. Makanya, sangat perlu untuk mengetahui cara jualan kaos online.

Ini adalah sebuah kisah tentang Benny Hsu, seorang pria yang berhasil memperoleh laba sebanyak Rp2,3 miliar hanya dari jualan kaos online. Bagaimana dia melakukannya? Alias, bagaimana dia bisa sukses lewat cara jualan kaos online?

Konten berikut ini saya terjemahkan secara bebas agar lebih mudah dipahami oleh kita orang Indonesia, dari artikel yang dia tulis di sini. Baca pelan-pelan, dan pahami bagaimana dia berhasil mendapatkan duit segede itu dari jualan kaos online, ya. Semoga artikel tentang cara jualan kaos online bermanfaat buat sobat. Karena saya yakin, sangat banyak orang yang mencari tahu cara jualan kaos online.

 


 

Belum lama ini, saya tidak tahu apa-apa tentang cara menjalankan iklan di Facebook untuk menjual sebuah produk.

Hingga pada suatu hari di bulan Maret, saya menemukan seseorang yang menjual kursus tentang bagaimana menghasilkan uang dengan menjual kaos secara online. Dia mengatakan betapa mudahnya itu. Dia mengatakan bahwa dia mendapatkan lebih dari 1,3 miliar rupiah dalam sebulan. Dia membuatnya tampak begitu mudah untuk dilakukan.

Tentu saja saya tergiur.

Mataku membesar dan aku segera memimpikan apa saja yang bisa kulakukan dengan banyak uang, hasil dari menjual kaos dari desainku sendiri.

Menjual kaos sudah ada di pikiranku selama bertahun-tahun. Akan tetapi, saya tidak pernah menyangka bahwa dengan menjual kaos secara online saya bisa menjadi seorang miliarder.

Tanpa ragu, akhirnya saya membeli kursus itu. Dan benarlah, setelah selesai kursus, saya segera mendesain kaos pertama saya dan mengunggahnya untuk dijual. Saya membuat desainnya sendiri dengan keterampilan dasar Photoshop. Saya membuat iklan dan mulai menjalankan kampanye iklan Facebook. Saya belajar mengujinya dengan anggaran iklan Rp100.000 per hari. Jika tidak ada yang membeli kaos di iklan tersebut, maka saya hentikan iklannya.

Itu adalah cara untuk menguji desain dan pembeli.

Dan memang itulah yang terjadi. Desain pertama tidak ada yang membeli. Saya menghentikannya iklan di FB ads.

Meski begitu, saya tertarik dengan hal ini. Saya menyukai prosesnya. Saya bergabung dengan beberapa kelompok Facebook untuk berbicara dan belajar dari pengalaman orang lain yang berjualan kaos secara online. Beberapa baru saja mulai, ada yang sukses, dan ada juga yang masih berjuang.

Langkah selanjutnya, saya membuat hingga sekitar 20 desain untuk dikampanyekan, dan semuanya gagal. Padahal saya berpikir bahwa orang-orang akan menyukai desain kaos yang saya buat. Saya menghabiskan Rp100.000 iklan di FB ads untuk setiap kampanye desain yang saya jalankan. Walaupun, yah, pada dasarnya, saya tidak gagal-gagal amat. Di antara semua itu, ada yang terjual tiga helai kaos. Lumayan. Saya pikir saya memiliki desain yang menakjubkan dan menargetkan audiens yang tepat. Tapi saya keliru. Saya kehilangan uang pada kampanye itu karena setiap hari saya menghabiskan Rp100.000 dan menjalankannya selama tujuh hari dengan harapan setidaknya sepuluh pesanan terjadi.

Alasan saya membutuhkan sepuluh pesanan adalah karena website yang saya gunakan untuk mencetak dan mengirimkan kaos ini adalah Teespring.com. Mereka memudahkan setiap orang untuk menjual kaos. Unggah saja desainnya, tetapkan harga Anda, dan jika setidaknya 10 kaos dipesan, maka kaosnya akan tercetak dan dikirim. Kita tinggal duduk manis, menerima uang masuk. Sisanya biarkan mereka yang mengurus.

Jika tidak mencapai setidaknya sepuluh, tidak ada yang akan dikenai biaya dan tidak ada kaos yang akan dicetak. Jadi, tidak ada biaya di muka dan tidak perlu menyimpan persediaan apa pun. Sebuah model bisnis yang simpel, bukan?

Akan tetapi, pelaksanaannya tidak semudah yang saya duga. Saya tidak bisa hanya membuat kaos dan mengiklankannya. Dua puluh satu kegagalan membuktikan hal itu. Saya mencoba menjual kaos untuk pecinta anjing, pecinta kopi, pecinta saus panas, pengacara dan banyak lagi. Semuanya gagal.

Akan mudah bagi kita untuk berhenti setelah mengalami banyak kegagalan.

Akan tetapi saya memilih untuk tidak berhenti.

Akhirnya, pada kampanye ke-22 saya mendapat desain yang unggul. Itu sangat sederhana. Itu hanya pesan lucu yang saya temukan di Instagram dan ditargetkan pada perawat anak-anak. Butuh waktu kurang dari lima menit untuk membuatnya di Photoshop. Begitu saya menjalankan iklan, saya sudah mendapatkan penjualan bahkan sebelum menghabiskan Rp100.000 saya untuk diiklankan di FB Ads.

Setelah kampanye berakhir tujuh hari kemudian, saya sudah menjual 17 kaos. Saya menghabiskan Rp2.000.000-an pada iklan dan memperoleh keuntungan Rp500.000. Itu bukan keuntungan besar, tapi ini adalah kampanye yang sukses pada akhirnya. Butuh beberapa kegagalan lagi sebelum saya memiliki desain lain yang sukses, yakni terjual hingga 32 kaos.

Inilah kaos itu. Seperti yang bisa Anda lihat, saya menargetkan tukang jagal.

 

 

Melihat kesuksesan itu membuat saya semakin terobsesi dengan hal ini. Saya tidur larut untuk meneliti gagasan dan mengerjakan kampanye baru. Saya belajar melalui trial and error. Saya membawa buku catatan sepanjang hari dan menuliskan ide kaos yang terlintas di buku itu. Hal pertama yang saya lakukan di pagi hari adalah saya akan memeriksa bagaimana penjualan semalam. Hal terakhir yang saya lakukan sebelum tidur menyiapkan desain baru untuk mulai berjualan di pagi hari.

Setelah sebulan penuh pertama dan mendapatkan uang Rp15.000.000 dari Teesrping, tapi membayar hampir sebanyak itu di iklan Facebook. Beberapa orang mungkin berkecil hati, tapi saya senang saya bangkrut.

Di bulan Mei, saya terus bekerja keras. Saya agak terobsesi dengan itu. Saya penasaran setengah mati. Semua waktu luang saya dihabiskan untuk ini. Saya berusaha menemukan audiens yang tepat dan menjualnya dengan desain yang tepat. Saya memiliki lebih banyak kampanye yang gagal daripada yang menang. Tapi begitu menemukan kampanye yang menang, penjualannya sangat besar.

Bulan Mei akhirnya menguntungkan. Saya menjual desain yang diinginkan pelanggan. Semua perjuangan yang saya hadapi sebelumnya akhirnya berbalik. Semua kerja keras yang saya lakukan sekarang mulai menunjukkan hasil yang sangat besar.

Bulan Mei adalah titik kritis saya. Sejak itu saya sudah menguntungkan setiap bulannya.

Tahun ini adalah tahun terbaik saya dalam bisnis online. Lebih baik dari tahun apa pun yang saya dapatkan dengan aplikasi iOS (saya membuat aplikasi iOS dan mendapatkan keuntungan dari sana).

Seberapa baik hal itu dilakukan? Sampai tanggal 1 September, saya telah menghasilkan Rp2,3 miliar dari Teespring. Itulah keuntungan yang saya hasilkan dari penjualan desain saya.

Namun, saya punya biaya iklan. Tanpa mengeluarkan uang untuk iklan, tidak ada yang tahu tentang kaos saya. Saya telah menghabiskan Rp650 juta hanya untuk iklan Facebook. Itu bukan salah ketik. Sulit bagi saya untuk percaya karena itu adalah jumlah uang yang sangat banyak.

Akan tetapi, walau menghabiskan promosi sebesar itu, namun keuntungan saya berkali-kali lipat. Itu adalah pertama kalinya saya memiliki uang miliaran hasil bisnis online dalam setahun. Itu bahkan lebih baik dari bisnis aplikasi iOS saya, percaya atau tidak.

Hidup berubah untuk saya? Banget! Bagaimana tidak. Saya mendapatkan uang milairan hanya dalam waktu lima bulan!

Angka-angka itu mengejutkan saya. Saya kagum dengan hasil yang saya dapatkan. Saya bangga karena jumlah yang saya dapatkan berhubungan langsung dengan jumlah pekerjaan yang saya lakukan.

Tiga tahun yang lalu, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya akan mendapatkan uang sebesar ini dari menjual kaos, maka bisa saya katakan bahwa itu adalah mimpi di siang bolong.

 

 

Tidak semua orang yang menjual kaos online menghasilkan uang sebanyak ini. Ada banyak orang yang masih berjuang. Saya tidak ingin membuatnya tampak seperti ini sangat mudah. Itulah mengapa saya bersyukur atas hasil yang saya dapatkan.

Sebenarnya, saya sudah berhenti mengembangkan aplikasi iOS tahun ini. Akankah saya kembali ke sana? Saya tidak tahu karena sekarang ini berjualan kaos di Teespring berjalan baik untuk saya dan saya sangat menikmatinya.

Saya memulai sebagai seorang pemula dengan mimpi menghasilkan uang dengan menjual kaos. Itu bukan jalan yang mudah, tapi saya senang saya terjebak dengan itu.

Saya beruntung telah menemukan kesuksesan melakukan hal ini. Saya mengenal orang-orang yang bekerja penuh waktu untuk berjualan di Teespring saja. Beberapa dari mereka melakukannya sebagai sampingan menghasilkan ribuan penjualan. Lalu, ada juga orang yang menghasilkan lebih banyak uang daripada saya.

Anda tidak perlu menjual kaos. Banyak orang menghasilkan uang karena internet. Mereka mungkin menjual buku, kerajinan tangan, layanan profesional, pertunjukan konsultasi, dll.

 

Cara Jualan Kaos Online: Jangan Banyak Alasan

Jangan pernah menggunakan alasan: saya tidak tahu bagaimana memulainya. Ini adalah salah satu alasan terburuk. Mulai adalah bagian termudah yang saya pikirkan, tapi begitu banyak orang menggunakan alasan ini. Saya bisa dengan mudah berpikir sendiri “Saya tidak tahu bagaimana memulai.” Ini bisa terasa luar biasa tidak tahu apa-apa, tapi ingin tahu semuanya.

Saya mendapatkan begitu banyak email dari orang-orang yang mengatakan, “Saya tidak tahu bagaimana cara memulai.” Itulah cara untuk mengatakan, “Saya ingin ______, tapi saya terlalu malas dan takut untuk mencari tahu bagaimana caranya.”

Saya akan memberitahu Anda bagaimana saya tahu mereka malas. Ada situs web yang disebut GOOGLE. Sangat membantu untuk belajar apa pun.

Ketika saya mulai, saya tidak pernah berpikir begitu. Sebagai gantinya, saya berpikir “Apa yang saya butuhkan untuk mencari tahu hal PERTAMA untuk memulai.”

Anda akan tertawa jika melihat beberapa kaos yang saya coba jual. Desainnya memang tidak layak untuk dibeli. Bahkan aku pun malu. Mereka bukan kegagalan. Mereka adalah pengalaman belajar.

Saya sudah memiliki desain yang menurut saya akan menjadi pemenang, tapi ternyata tidak ada yang menginginkannya. Itu sulit dilakukan, tapi saya harus terus maju.

Saya tidak akan memiliki kesuksesan jika saya tidak memiliki beberapa kegagalan. Kesalahan mengajari saya sesuatu setiap saat.

Ketika saya mulai, saya tidak mencoba untuk menjadi sempurna. Kampanye iklan pertamaku adalah tidak berguna. Begitu juga 20 berikutnya. Terlalu banyak orang ingin segalanya berjalan dengan sempurna. Mereka menginginkan bisnis pertama mereka mulai sukses besar.

Berusaha menjadi sempurna akan membunuh banyak mimpi bahkan sebelum kamu memulai.

Rp2,3 miliar dari Teespring itu menakjubkan, tapi itu tidak datang karena semuanya berjalan sempurna.

Saya memikirkan kaos sejak saya bangun tidur sampai saya tidur. Saya benar-benar berhenti membuat game iPhone baru karena setiap kali masuk komputer, saya melakukan sesuatu yang berkaitan dengan menjual kaos. Hal-hal seperti meneliti gagasan, membaca percakapan di grup Facebook untuk dipelajari, mengajukan pertanyaan, merancang desain, menyiapkan iklan Facebook, memantau iklan arus, dan sebagainya.

Apa pun yang ingin Anda capai, Anda harus terobsesi dengan hal itu. Jadi, apa pun yang Anda pilih, masuk semua jika Anda ingin melihat hasilnya. Jangan sampai setengah jalan. Pekerjaan yang Anda masukkan akan menentukan hasil yang Anda dapatkan darinya. Jika Anda melakukan pekerjaan biasa-biasa saja, Anda akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja.

Dua puluh satu kegagalan. Itu adalah banyak sekali uji coba sebelum saya mendapatkan keuntungan. Setelah itu saya masih gagal. Saya menghabiskan uang di iklan Facebook tanpa melihat apa pun sebagai balasannya. Kurangnya hasil saya dan melihat kesuksesan orang lain membuat frustrasi. Yang lama saya pasti sudah menyerah, ragu bisa melakukan ini.

Saya senang aku tidak berhenti. Jika saya berhenti, saya tidak akan menemukan desain hebat yang menargetkan pemirsa yang tepat, dan untung senilai Rp168 juta hanya dalam satu minggu di bulan Mei.

Sangat mudah untuk menyerah saat segala sesuatunya tidak berjalan dengan benar, tapi terkadang jika Anda terus berusaha melewatinya, Anda akan melihat kesuksesan terbesar Anda di sisi lain. Bagaimana jika Anda menyerah tepat sebelum kesuksesan besar itu? Bagaimana jika Anda satu langkah lagi? Itu akan menjadi perasaan yang mengerikan.

 

Baca Juga: Analisis Bisnis Distro

 

Dengan setidaknya mencoba, saya akan tahu apakah saya menyukai ini atau tidak. Saya tidak akan terus bertanya-tanya apakah itu sesuatu yang saya nikmati.

Begitu banyak orang takut mencoba karena mereka takut gagal. Kegagalan terbesar adalah bahkan tidak mencoba sama sekali.

Jika Anda tidak hebat dengan program Photoshop atau sejenisnya, Anda bisa melakukan outsourcing desain. Pergi ke Fiverr.com dengan cara murah untuk memulai. Kemudian gulirkan lengan baju Anda dan rendam diri Anda ke dalam dunia pemasaran Facebook dan pahami apa yang diinginkan pelanggan.

Saya harap saya menunjukkan kepada Anda apa yang mungkin terjadi.

Tidak banyak batasan untuk apa yang mungkin dengan sumber daya yang kita miliki saat ini. Satu-satunya batasan adalah batasan yang kita tetapkan pada diri kita sendiri.

Jangan membuat alasan yang menghentikan Anda dari mencoba! Anda tidak perlu masuk ke bisnis kaos. Ada banyak cara untuk menghasilkan uang dan benar-benar menikmati melakukannya.

 


 

Penutup

Itulah cerita tentang Benny Hsu, yang berhasil menjadi miliarder hanya dengan jualan kaos secara online, tanpa mengurusi sablonannya, tanpa mengurusi pengiriman, tanpa mengurusi jahitan, dan sebagainya. Dia hanya fokus ke desain, target pembeli, dan iklan Facebook.

Dunia bisnis online memang membuat siapa pun menjadi setara. Siapa pun bisa mencoba banyak hal untuk sukses dengan caranya sendiri.

Gimana, Bro, ingin mengikuti jejaknya?

Demikian pembahasan mengenai cara jualan kaos online. Semoga bisa membantu teman-teman yang ingin sukses berjualan kaos secara online.

Rahasia Sukses Vans Off The Wall

Rahasia Sukses Vans Off The Wall

Rahasia Sukses Vans Off The WallVans merk kaos yang saat ini mendunia adalah merk terkenal dari produsen clothing dan sepatu di Amerika. Vans saat ini bukan hanya memproduksi sepatu sebagai produk utamanya, Vans juga memproduksi pakaian seperti kaos, hoodie, topi, ransel. Awalnya Vans merupakan produsen sepatu yang sudah ternama dan sering turut ambil bagian dalam mensponsori kompetisi skateboard, surfing, BMX maupun Moto-X.

Pendiri dari Vans adalah Paul Van Doren, seorang pria kelahiran Boston pada tahun 1930 yang sangat menyukai balapan kuda. Kecintaannya pada dunia balap kuda tidak serta merta membuatnya menjadi kebanggaan orantuanya, yang justru memintanya untuk bekerja di pabrik sepatu merk Randy’s yang sedang terkenal pada zaman itu. Kemudian, Paul Van Doren termasuk pekerja keras yang ulet sehingga berkat ketekunannya dalam bekerja, ia pun berhasil mencapai posisi yang bergengsi yaitu sebagai Cice President di perusahaan sepatu Randy’s.

Pada tahun 1966 Van Doren memutuskan untuk berhenti dari perusahaan Randy’s dan pindah ke Kalifornia Selatan. Dengan berbekal ilmu dan pengalamannya selama bekerja di perusahaan sepatu Randy’s, Van Doren memberanikan diri untuk mendirikan pabrik sepatu bersama teman-temannya. Kemunculan pabrik menambah daftar pabrik sepatu yang telah ada sebelumnya, seperti Randy’s, Keds, dan Converse. Berdirinya pabrik sepatu milik Vans sering disebut-sebut sebagai The Birth of California Style. Perusahaan miliknya diberi nama Van Doren Rubber Company yang dalam perkembangannya orang-orang lebih mengenalnya sebagai Vans Doren saja. Pada tahun 1966 ini tepatnya di bulan Maret, untuk pertama kalinya toko sepatu milik perusahaan Vans dibuka yaitu di Anaheim California.

Konsep produksi yang menerapkan custom sesuai permintaan konsumen ternyata mendapat sambutan yang baik dari masyarakat waktu itu. Berdasarkan hal itu produk Vans pun mulai terkenal di masyarakat terlebih setelah perusahaannya mendapatkan order untuk membuat sepatu di sekolah-sekolah, untuk beberapa tim olahraga, sampai cheerleader di seluruh California Selatan.

Tahun 1975 diyakini sebagai awal munculnya istilah “of the wall” setelah Vans membuat tambahan panel suede pada bagian tumit sesuai permintaan pemesannya yaitu dua skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta. Sejak saat itu istilah tersebut menjadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans.

Pada tahun 1979 Vans memperkenalkan model sepatu slip on yang akhirnya menjadi model yang sangat populer di California Selatan saat itu. Di tahun 70-an inilah Vans mengalami puncak kejayaannya, di mana model sepatu dari Vans dianggap memiliki tingkat kenyamanan yang bagus sehingga dijadikan sepatu pilihan utama para olahragawan.

 

Baca juga: Sejarah Supreme

 

Pada tahun 1984 Vans terlilit hutang sebesar 12 juta US$ sebagai akibat kegagalan ambisi Jim adik Van Doren yang memproduksi sport shoes untuk menyaingi merk ternama seperti Adidas, Reebok, Nike, dan Puma, sehingga mengumumkan kebangkrutannya, namun pada akhirnya bisa bangkit lagi setelah 2 tahun.

Pada tahun 1996 Vans sudah mulai menempati posisinya seperti semula sebagai perusahaan sepatu bermerk yang mengunggulkan kualitasnya. Lalu di tahun 2000 Vans kembali pada desain dengan gaya lamanya yang menampilkan konsep retro.

Pada tahun 2004 VF Corporation membeli Vans sebesar 400 juta US$.Saat ini Vans dikenal sebagai produsen sepatu, pakaian, dan aksesoris untuk olahraga seperti skateboard, snowboard, BMX, Moto-X, dan surfing. Dalam perkembangannya, style design yang selalu diusung Vans adalah klasik namun tetap mengikuti tren saat ini. Style design yang simpel khas anak muda menjadi ciri khas yang unik karena mampu menunjukkan karakter yang apa adanya. Di Indonesia sendiri produk Vans termasuk langka, dan harganya pun terbilang mahal mengingat produk Vans harus diimpor dari Amerika.

Apakah kamu juga penggemar dari produk Vans?

Rahasia Sukses Distro Unkl347

Rahasia Sukses Distro Unkl347

Rahasia Sukses Distro Unkl347 – Clothing yang sering ganti nama? Bolehlah julukan itu kita sematkan ke Unkl347. Bukan itu saja karena keunikan brand ini sebenarnya. Berdiri sejak 1996, desainer Unkl347 mengaku nggak pernah sama sekali memikirkan konsep desain. Khususnya desain t-shirt.

Dendy Darman cs, yang membidani kelahiran Unkl347, memang cinta mati sama desain. Hal itu mungkin yang membuat dirinya just do it soal desain.

Yang bikin semua orang makin heran, Dendy juga nggak pernah memikirkan strategi dagang. Lagi-lagi, seperti desain Unkl347, semuanya mengalir begitu saja berdasarkan proses kreatif yang mereka pikirkan.

Ya, ide yang terlintas di otak mereka akan langsung mereka diskusikan. Tanpa memertimbangkan bisnisnya dan selera pasar saat itu.

“Di Unkl347, konsep itu nggak ada. Karena kalau dipageri sama konsep, proses kreatif bisa nggak berkembang. Kalau gue lebih seneng dibebasin. Jadi, proses brainstorming itu selalu kami lakuin, makanya desain itu bisa berubah harian. Itu semua terjadi alami saja,” jelas Dendy detail.

Rasanya mustahil ya, tanpa konsep bahkan tanpa strategi tapi bisa sukses bertahan sampai sekarang. Di sinilah Dendy kemudian buka bocorannya. Tanpa konsep bukan berarti desain mereka nggak punya tema. Karakter desain yang simpel atau lebih tepatnya nggak terlalu rumit jadi benang merah gaya desain dari Unkl347. Permainan logo atau tipografi juga jadi kiblat desain yang mereka usung. Ini semua jadi pilihan mereka karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.

“Karena pada awalnya home production jadi memang ngejar desain yang simpel. Dan kalau secara filosofis, kami ingin semua produk kami bisa dibuat di Indonesia. Itung-itung sekalian bantu orang-orang di sekitar. Karena sebenarnya di Indonesia itu banyak sumber daya manusianya, tetapi mereka snagat jarang yang bisa desain dan sampai sekarang kami masih melakukan itu semua,” ujar Dendy Darman.

Ia melihat kalau mendesain sebuah t-shirt nggak Cuma menggambar di atas t-shirt saja. Mendesainnya berarti membuat sehelai kain menjadi sebuah kaos yang siap dijual. Makanya, desain mereka cenderung nggak terlalu rumit dan bahkan hanya permainan tipografi atau logo yang dimodifikasi.

Satu hal lagi yang membuat desain tipografi Unkl347 kuat, menurut Dendy, adalah fungsi dekoratifnya. Walaupun desain clothing ini seakan diciptakan tanpa makna, para penciptanya memberi hal-hal yang membuatnya manis untuk dilihat lalu memikat orang untuk memilikinya.

“Desain di t-shirt itu fungsinya dekoratif. Hanya komposisi dan permainan warna saja. Memang fungsi utama desain di sini adalah fekoratif. Ibaratnya kaos polos yang ada kami kasih tahi lalat,” tegasnya.

Banyak orang yang beranggapan kalau desain itu hanya sekadar grafik atau gambar di kaos. Jadi, orang-orang beli desainnya, bukan kaosnya. Kalau gue lebih ke proses desain itu mulai dari bikin kaosnya itu sendiri, dari mulai menentukan panjang tangan, lebar kerah, bentuk jahitan,” jelas Dendy.

T-shirt yang sering dianggap sebagai kanvas untuk para desainer lain untuk menampilkan karya mereka nggak berlaku buat Dendy cs. Ini bisa dibuktikan dengan karya yang dihasilkan oleh Unkl347. Selain desain yang nggak terlalu rumit, detail, dan kualitas bahan yang mereka ciptakan jadi salah satu alasan kenapa Unkl347 sangat digemari oleh anak-anak muda. Ini menjadi bukti dari kerja mereka di Unkl347 dalam mendesain t-shirt.

Berkaca dari sudut pandang Dendy sangat owner dan desainer Unkl347, bisa disimpulkan kalau sejak awal terbentuknya clothing ini nggak pernah mikir yang namanya jualan. Wadah untuk berkreasi dan menyalurkan cinta mereka terhadap desian jadi faktor untuk mereka menjalankan Unkl347. Laku atau nggak bukan jadi prioritas utama mereka untuk tetap menjalankan clothing brand ini. Buktinya adalah selama berjalan lebih dari 15 tahun, brand yang sekarang dikenal dnegan nama Unkl347 ini sudah berkali-kali ganti nama. Secara nggak disengaja, perubahan ini terjadi sekitar lima tahun sekali. Unkl347 pertama kali dikenal dengan nama 347, kemudian di tahun 2001 berubah menjadi EAT, dan 2006 menjadi Unkl347. Tapi, mereka nggak peduli kalau dengan brand yang mereka bangun selama bertahun-tahun itu bisa hilang tiba-tiba gara-gara perubahan logo dan nama mereka.

“Emang nggak direncanakan, tetapi secara kebetulan setiap lima tahun sekali kami ganti nama dan logo. Ada banyak alasan sih kenapa bisa ganti. Tapi, pergantian ini ibaratnya kayak bab baru dari sebuah buku. Ceritanya tetap satu, tapi tiap pergantian ini menandakan bab baru dari perjalanan kami. Intinya perubahan ini bukan untuk image, konsep, atau desain. Kalau masalah konsep dan desain memang dari awal nggak pernah berubah karena pada dasarnya bukan didasari oleh alasan bisnis,” jelas sang pendiri.

Makanya, jangan kaget kalau dalam waktu dekat brand kesayangan kalian ini bakalan punya nama dan logo baru lagi. Nantinya Unkl347 selain punya wajah baru bakalan melebarkan sayapnya dalam bidang interior dan kafe. Unkl347 nggak sekadar clothing.

Demikian Rahasia Sukses Distro Unkl347. Kamu ingin distro apalagi yang kami bahas? Tulis di kolom komentar, ya!

Rahasia Sukses Distro Invictus

Rahasia Sukses Distro Invictus

Rahasia Sukses Distro Invictus — Kesuksesan Invictus tak lepas dari peran Dicky Sukmana. Saya sendiri pernah mengikuti kelas kreatifnya di Jogja, ketika acara Creative Festival yang digelar oleh Pinasthika. Presentasinya, keren abis! Mulai dari cara dia mempresentasikan, hingga desain presentasinya. Benar-benar layak untuk diikuti, dan benar-benar seorang kreatif yang sangat keren!

Maka, saya akan memerkenalkan siapa sih Dicky Sukmana, biar kamu tak heran, bagaimana Invictus bisa sukses, karena memang didirikan oleh orang yang memiliki kreativitas tinggi dan patut diacungi oleh jempol.

Dan ini rahasia, ya. Saya sendiri adalah pengagum dari Dicky Sukmana ini, sejak profilnya secara sekilas dimuat di majalah Concept beberapa tahun silam. Oiya, majalah Concept sekarang sudah tidak terbit lagi. Heuheuheu. Aslinya, banyak yang sedih mengapa majalah ini tak terbit lagi, padahal suplemen otak kreatif bagi orang-orang kreatif seperti saya dan kamu.

Iya, saya dan kamu …. #laluhening

Invictus pertama kali didirikan pada tahun 2003, di jalan Sultan Agung, Bandung, Jawa Barat. Kala itu, memang sedang tren distro, dan Dicky terpacu untuk mencoba peruntungan di ranah bisnis ini.

Produk-produk Invictus adalah pernak-pernik fesyen, mulai dari topi, tas, dompet, hingga aksesori lainnya. Pangsa pasar konsumennya di rentang usia 18 tahun hingga 35 tahun. Harga jual produknya, terutama kaos sekitar Rp100.000,00 per potong.

Per bulan, Invictus memproduksi sekitar 1.000 hingga 2.000 barang untuk memenuhi seluruh permintaan di wilayah Bandung dan beberapa kota besar lainnya. Dengan begitu, dalam sebulan saja, Dicky dan Invictus sudah bisa mengantongi omzet hingga menyentuh Rp100 juta bahkan lebih.

Bagaimana? Mantab banget kan peluang bisnis distro?

contoh desain minimalis invictus

Untuk kegiatan produksi, Dicky dibantu oleh tujuh karyawan tetap dan beberapa karyawan kontrak seperti untuk tukang jahit dan sablon.

Pada tahun 2011, Dicky juga memiliki usaha lain, yakni pembayaran online bernama ipaymu.com. Dia juga dipercaya sebagai creative director di salah satu perusahaan konsultan pemasaran bernama Marketbiz Media Digital Marketing Consultant. Dicky juga pernah mendirikan majalah kreatif dan fesyen bernama Suave Magazine (namun kemudian tutup).

Tidak hanya itu, Dicky Sukmana juga membuat aplikasi Infobandung yang memuat informasi yang berhubungan dengan Bandung. Selain itu, Dicky juga menjadi salah satu penggagas KickFest. Apa itu KickFest? Acara ini adalah festival tempat berkumpulnya para para pengusaha dan komunitas clothing lokal dan distro.

Nah, setelah mengetahui tentang Dicky Sukmana, sekarang, saatnya mengetahui, apa rahasia dari suksesnya brand distro Invictus asal Bandung ini?

Selamat menikmati, semoga bisa menjadi inspirasi dari kesuksesan distromu.

Desain Invictus selalu sederhana, dan kebanyakan adalah tipografi. Saat brand lain memasang tengkorak atau lettering, Invictus cenderung konsisten dengan tipografi simpelnya, seperti tulisan Senin., dan lain sebagainya. Desain seperti ini, nyatanya justru banyak disukai penggemar distro.

Target market Invictus adalah young adult, atau kuliahan ke atas.

Tidak menjual barang trendy, tapi lebih ke niche market.

Rutin membaut desain berseri. Misalkan City Series. Kaos bertuliskan Sundanese, cenderung tidak akan dibeli oleh orang di luar Sunda, tapi akan menarik minat orang-orang Sunda, karena desainnya mengandung personifikasi dari sebuah market.

Mentarget banyak niche, namun dalam ceruk yang kecil namun berpotensi ada pembelinya.

Meski sudah cukup lama berdiri, namun Dicky ini enggan membuka cabang baru untuk menjajakan produk Invictus. Dia beralasan, lebih mudah mengembangkan bisnis dengan bekerjasama melalui distributor.

Pada tahun 2003 kebanyakan produk distro di Bandung menggunakan konsep full desain. Tapi, Invictus lebih memilih untuk menggunakan desain yang lebih sederhana. Katanya, “Saya suka desain yang sederhana sehingga saya tidak pernah menargetkan semua pengunjung akan suka.”

Terinspirasi dari Invictus? Saatnya membuat brand distromu sendiri. Kalau butuh kaos polos premium yang cocok sebagai bahan dasar kaos distromu, kamu bisa pesan ke Casofa Clothing.

Bekerja sama saja dengan kami! Kami akan melayani dengan senang hati.

Rahasia Sukses Distro Ouval Research

Rahasia Sukses Distro Ouval Research

Rahasia Sukses Ouval Research – Sebagai gambaran bahwa membuat produk distro, baik itu kaos maupun hoodie, adalah tidak segampang bikin artwork di CorelDraw, kemudian disablon di kaos, lalu dijual, saya berikan wawasan mengenai rahasia sukses dari distro Ouval Research.

Didirikan oleh Arif Maskom, Ouval Research kini lebih sering disebut dengan RSCH saja. Desain RSCH khas banget dengan tipografi bergaya swiss design. Menurut pengakuan Maskom, “Saya ini kan basic-nya desain produk sebenarnya. Pas diminta desain kaos, saya nemunya tipografi dan saya suka. Saya bisanya itu, akhirnya desain Ouval Research jadinya tipografi aja. Pas dilanjutin, eh, malah enjoy bikin kaos.”

Kelebihan inilah yang dimiliki oleh RSCH. Desainnya simpel, yakni tipografi, namun kaos-kaos di RSCH selalu laku keras. Bahkan, sekarang hanya bertuliskan RSCH True Type. Dan desainnya selalu diburu para penggemarnya.

Saya sendiri termasuk fans berat dari RSCH. Apalagi, ketika mengunjungi outletnya di Jalan Trunojoyo Bandung. Konsep outletnya benar-benar outstanding, berkelas, dan khas banget dengan gaya Ouval Research.

true type ouval research

Mengapa Ouval Research memilih tema tipografi?

“Awalnya saya juga nggak tahu. Akan tetapi, lama-lama belajar, ilmu kita itu, kan, harus nambah, jangan mentok di situ-situ aja. Dari belajar itu, saya tahu karakter tipografi yang mudah diterima orang,” jelas Maskom.

Jabatan Maskom sendiri, selain owner adalah Product Designer. Menurut Maskom, desain tipografi pada kaos adalah desain universal yang bisa diterima oleh semua orang.

Penjelasannya, “Kalau misalnya ilustrasi, gambar kartun misalnya, pas umuran anak muda mungkin suka. Akan tetapi, pas dia sudah lebih tua, pasti nggak suka lagi. Beda kalau tipografi. Mau anak-anak, anak muda, orangtua, pasti suka. Tipografi itu lebih jualan, dan segmennya banyak.”

Kualitas desain kaos RSCH dijaga ketat oleh Maskom. Ia turun sendiri mendesain untuk membuat desain kaos yang sesuai dengan taste Ouval Research.

Jadi, tak ada aturan pakem, bagaimana desain RSCH. Satu-satunya yang harus jadi pakeman adalah ya harus sesuai dengan taste dari Maskom sendiri.

Di Ouval Research, ada lima inhouse designer . Dan mereka semua harus menyerahkan desainnya ke Maskom untuk lolos ataukah tidak dalam tahap produksi.

Jadi, kunci desain di RSCH adalah pada Maskom sendiri.

rsch true type

“Saya suka sekali gaya industrial. Seperti tulisan di papan penunjuk arah atau tulisan instruksi di mesin tik atau mesik fotokopi. Juga tulisan di boks-boks kontainer. Kaku dan tegas. Itu yang saya bawa ke RSCH. Industrial typograhy.” Begitu penjelasan dari Maskom soal gaya RSCH dalam mendominasi distro di Indonesia dengan satu gaya khas: tipografi.

Jadi, bagi kamu yang ingin mendirikan usaha distro, bisa menjadikan RSCH sebagai salah satu benchmark dalam mengembangkan produk. Ingat, jangan menjiplak, ya, tapi jadikan inspirasi dalam bergerak.

Salam sukses.